Ads 468x60px

About Me

Foto saya
Electrical Engginering, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Jumat, 08 Februari 2013

DAMPAK PENGGUNAAN LAMPU HEMAT ENERGI (LHE) TERHADAP SUMBER DAYA DAN FAKTOR DAYA


Penelitian mengenai LHE sudah banyak dilakukan oleh berbagai institusi, seperti teknik elektro dan teknik listrik. Adapun penelitian tentang kelebihan dan kekurangan dari LHE di rumah tangga belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, penyusun mencoba membahas beberapa hal mengenai LHE.

LHE memang memberikan keuntungan jika dilihat dari faktor penghematan daya. Akan tetapi mempunyai kerugian dari sisi harmonik dan juga dapat mengakibatkan penurunan daya terhadap sumber. Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan dari LHE diharapkan kita dapat lebih arif dalam penggunaannya serta mulai melakukan antisipasi untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan.

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat atau didownload disini

Statistika



BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Latar belakang dibuatnya suatu makalah ini, didasarkan pada tugas mata kuliah Probabilitas dan Statistika Sunan Gunung Djati Bandung. Pada makalah kali ini penulis akan membahas tentang Statistika. Kata “Statistika sendiri bukanlah kata yang asing bagi kita. Karena pada SMP dan SMA kita pernah mempelajari ini semua.

Statistika sendiri pelajaran yang sangat penting dan mempunyai banyak kegunaan dalam kegiatan sehari-hari. Karena semuanya halnya penting apalagi bagi orang yang bekerja di bagian pendataan apalagi sensus penduduk dan juga untuk melakukan survey-survey tertentu kepada masyarakat.
Jadi, kami harapkan dengan adanya makalah ini dapat mengetahui apa saja yang termasuk dalam “Statistika” dan bagaiamana solusinya dalam menyelesaikan soal Statistika.

1. 2 Tujuan
Tujuan dari dibuatnya makalah ini agar kita mengetahui tentang “Statistika”. Selain itu, tugas ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan dan wawasan kita serta untuk meningkatkan cara pembelajaran serta pemahaman kita tentang mata Kuliah Probabilitas dan Statistika.



BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Definisi Statistika
Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengandata.Istilah ’statistika’ (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan ’statistik’ (statistic). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif.Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas.

Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri). Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam tujuan; sensus penduduk merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta jajak cepat (perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.

2. 2 Ukuran Kumpulan Penyebaran Data
Range
Range merupakan jarak atau selisih antara data terbesar dikurangi dengan data terkecil.

Kelas
Batas Kelas
Yaitu nilai-nilai ujung yang terdapat pada suatu kelas (ada Batas bawah, ada Batas atas)
Tepi Kelas
Tepi bawah = batas bawah – 0,5
Tepi atas = batas atas + 0,5

Panjang Kelas / Interval Kelas= tepi atas – tepi bawah
Titik Tengah Kelas / Nilai Tengah Kelas atau Rataan Kelas.

Tabel Frekuensi Data Tunggal
Penyajian data tunggal dalam bentuk tabel dinamakan distribusi frekuensi data tunggal. Agar pembahasan lebih jelas, perhatikan contoh berikut.

Pada sensus penduduk suatu desa didapatkan data jumlah anak yang dimiliki oleh tiap keluarga sebagai berikut.
1
4
3
4
5
4
3
6
1
2
2
3
2
4
1
6
5
3
4
3
4
4
5
4
4
4
6
5
4
4
2
4
3
3
2
4
2
3
4
1

Data di atas belum tersusun secara teratur sehingga sulit untuk mengetahui informasi data itu, seperti jumlah keluarga yang mempunyai 4 anak dan keluarga yang mempunyai anak lebih dari 3. Agar lebih mudah dipahami, data tersebut disajikan dalam tabel frekuensi data tunggal. Pada tabel frekuensi data tunggal, tiap-tiap baris pada kolom nilai atau data hanya memuat satu nilai atau data. Tabel dibagi menjadi 3 kolom. Kolom pertama adalah datanya. Kolom kedua adalah turus, yaitu cara mencacah data menggunakan simbol I. setiap menemukan data yang bersesuaian dengan data yang diperoleh. Kolom ketiga adalah frekuensi, yaitu jumlah turus atau simbol I pada data tertentu.
Jumlah anak
Turus
Frekuensi
1
////
4
2
//////
6
3
////////
8
4
///////////////
15
5
////
4
6
///
3
jumlah
40

Tabel Frekuensi Data yang Dikelompokkan 
Penyajian data berkelompok dalam bentuk tabel dinamakan distribusi frekuensi data berkelompok. Perhatikan contoh berikut.

Nilai ulangan Matematika siswa kelas IX suatu SMP adalah sebagai berikut.
44
54
85
92
73
99
91
96
74
75
70
57
83
49
57
52
64
73
82
90
70
89
91
67
52
64
73
82
59
65
79
82
89
53
52
50

Dari data terlihat bahwa nilai teninggi dan terendah mempunyai range (angkauan) yang besar, yaitu 99 - 44 = 55. Jika data tersebut disajikan menggunakan tabel frekuensi data tunggal menjadi tidak praktis maka perlu disajikan menggunakan pengelompokan data. Pada tabel frekuensi data berkelompok, tiap-tiap baris pada kolom nilai atau data memuat beberapa nilai atau data. Istilah-istilah yang harus dipahami dalam pembuatan tabel frekuensi data yang dikelompokkan adalah sebagai berikut.
  1. Kelas interval : pengelompokan beberapa nilai atau data. 
  2. Banyak kelas interval : banyaknya pengelompokan dari seluruh data atau nilai yang ada. 
  3. Panjang interval : banyaknya data pada suatu kelas interval. Panjang interval untuk semua kelas interval pada suatu tabel harus sama. 
Dengan pengertian istilah-istilah di atas diperoleh tabel frekuensi data yang dikelompokkan untuk nilai ulangan matematika siswa kelas IX adalah sebagai berikut.
Nilai
Turus
Frekuensi
44-51
///
3
52-59
////////
8
60-67
////
4
68-75
//////
6
76-83
/////
5
84-91
///////
7
92-99
///
3
jumlah
36

Tabel frekuensi di atas memiliki
a. banyak kelas interval (pengelompokan) = 7 ; 
b. panjang kelas interval (banyak data pada satu interval) = 8. 
  1. Pada penyajian data dalam bentuk tabel frekuensi data yang dikelompokkan, data terkecil dan terbesar harus masuk dalam kelas interval.
  2. Banyak kelas interval dapat ditentukan menggunakan aturan Sturgess, yaitu banyak kelas interval = I + 3,3 log n dengan n adalah banyak data.

2. 3 Ukuran Pemusatan Data 
Mean
Yang dimaksud dengan mean adalah mean aritmetika (rataan hitung). Rataan hitung dari sekumpulan data (bilangan) ialah jumlah semua data dibagi banyaknya data.

Cara diatas hanya berlaku jika datanya tunggal, berikut cara apabila datanya kelompok. Ada 3 cara :
a. Nilai Tengah : 
b.  Metoda Rataan Sementara : 
c. Metoda Coding :

Modus
Modus adalah nilai data yang paling sering muncul atau nilai data yang frekuensinya paling besar. Data yang belum dikelompokkan bisa memiliki satu modus, dua modus, atau mungkin tidak mempunyai modus. Data yang memiliki satu modus disebut monomodus, sedangkan data yang memiliki dua modus disebut bimodus. Penyusunan data menurut urutannya sangat menolong dalam menentukkan modus.

Modus dari data x1, x2, x3, ....,xn didefinisikan sbg nilai datum yang paling sering muncul ( nilai datum yang memiliki frekuensi terbesar.

Mo = modus
L    = tepi bawah kelas modus
P    = panjang kelas
d1  = frekuensi kelas modus dikurangi kelas sebelumnya
d2  = frekuensi kelas modus dikurangi kelas berikutnya
Median (Nilai Tengah)
Median ( Me) dari sekumpulan data (bilangan ) adalah bilangan yang terletak di tengah – tengah setelah bilangan tersebut diurutkan.

Median data tunggal
Syarat Data harus diurutkan dari terkecil hingga terbesar
a.   Jika n GANJIL
b.   JIka n GENAP :

Median data kelompok 


Me = median
L = tepi bawah kelas yang memuat median
p = panjang interval kelas
fk = jumlah frekuensi sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
n = banyaknya data

2. 4 Ukuran Letak Data
Kuartil Data Tunggal
Untuk Q1
a. Jika  n  GANJIL :
b.   Jika n GENAP :

Untuk Q2
Menggunakan rumus yang sama dengan Mencari Median (baik untuk data berjumlah GANJIL ataupun GENAP):
c. Untuk Q3 :
a. Jika  n GANJIL, gunakan  : 
b. Jika n GENAP :
Statistik Lima Serangkai 
Desil
Urutan / letak Desil ke- i =  
Rataan Kuartil (RK) =  
Rataan Tiga Kuartil = 

A.Kuartil Pertama / Kuartil Bawah :

B. Kuartil Kedua / Kuartil Tengah / MEDIAN

C. Kuartil Letiga / Kuartil Atas

2.5 Simpangan Baku (Deviasi Standar)
Simpangan baku merupakan ukuran penyebaran data yang dianggap paling baik dari ukuran penyebaran yang lainnya, dalam menentukan keragaman data. Simpangan baku sebagai salah satu ukuran penyebarannya mutlak dapat digunakan untuk membandingkan suatu rangkaian data dengan rangkaian data lainnya.

Berikut rumusnya :


BAB III
PENUTUP

DATA TUNGGAL
UKURAN PEMUSATAN KUMPULAN DATA

1. MEAN (RATAAN)
2. MODUS
Modus dari data x1, x2, x3, ....,xn didefinisikan sbg nilai datum yang paling sering muncul ( nilai datum yang memiliki frekuensi terbesar

3. MEDIAN (NILAI TENGAH)
Syarat Data harus diurutkan dari terkecil hingga terbesar
a.   Jika n GANJIL  
b.   JIka n GENAP :

UKURAN LETAK KUMPULAN DATA
1. Kuartil Data Tunggal
a. Untuk Q1 : 
a. Jika  n GANJIL :  
b.   Jika n GENAP : 
b. Untuk Q2 : Menggunakan rumus yang sama dengan Mencari Median (baik untuk data berjumlah GANJIL ataupun GENAP):
c. Untuk Q3 :
a. Jika  n GANJIL, gunakan  : 
b.   Jika n GENAP : 

2. Statistik Lima Serangkai

3. Desil
Urutan / letak Desil ke- i :

4. Rataan Kuartil (RK) :

5. Rataan Tiga Kuartil =  

UKURAN PENYEBARAN KUMPULAN DATA (berlaku pula untuk Data Kelompok)
1. Jangkauan (J) atau Rentang / Range (R) R = Xmax - Xmin

UKURAN PEMUSATAN KUMPULAN DATA
1. MEAN (RATAAN)
Ada 3 cara :
a. Nilai Tengah :  
b.  Metoda Rataan Sementara : 
dengan
di mana  diambil dari nilai tengah kelas yang frekuensinya terbesar
c. Metoda Coding :  
dimana p = interval kelas dan 

2. MODUS DATA KELOMPOK
3. KUARTIL DATA KELOMPOK
A. Kuartil Pertama / Kuartil Bawah 

B. Kuartil Kedua / Kuartil Tengah / MEDIAN
C. Kuartil Letiga / Kuartil Atas
Ragam(S^2) dan Simnpangan Baku (S)
Daftar Pustaka

http://hefetamalaimutz.wordpress.com/category/materi-matematika-sma-kelas-xi/
http://www.rumus.web.id/2011/04/rumus-statistika-matematika.html
http://andreorcans.blogspot.com/2010/02/pembahasan-materi-statistika.html
http://www.meetmath.com/02180-materi-statistika.html
http://www.mahfudcs.web.id/2012/04/materi-statistika-smp-kelas-ix.html#.T8lyE1JWVRI
http://esterlitapratiiwii.blogspot.com/2012/05/ringkasan-materi-statistika-penyajian.html
http://yuwono.himatif.or.id/download/Microsoft%20Word%20-%20Bahan%20Kuliah%20Probabilitas%20Dan%20Statistika.pdf
http://ebookbrowse.com/iet232-probabilitas-dan-statistik-pdf-d57118490

Analisis Ekonomi dari Sebuah Usaha



BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Latar belakang dibuatnya suatu makalah ini, didasarkan pada tugas mata kuliah Ekonomi Teknik Universitas Sunan Gunung Djati Bandung. Pada makalah kali ini penulis akan membahas tentang analisis ekonomi dari suatu usaha. Dengan memberikan konsep teori terlebih dahulu sebelum mulai menganilisis suatu usaha.

Pada makalah kali ini juga penulis akan menjelaskan konsep dari NPV, BCR, PBP, IRR, BEP, PI beserta hasil analisanya. Jadi, kami harapkan dengan adanya makalah ini dapat mengetahui apa saja yang yang harus kita ketahui dan kita jitung ketika hendak memulai melakukan usaha 

1. 2 Perumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini penulis mencoba merumuskan berbagai masalah yang akan dibahas mengenai 
  1. Konsep dan analisa dari NPV
  2. Konsep dan analisa dari BCR
  3. Konsep dan analisa dari PBP
  4. Konsep dan analisa dari IRR
  5. Konsep dan analisa dari Bep
  6. Konsep dan analisa dari PI
  7. Analisis Ekonomi dari suatu usaha

1. 3 Tujuan
Tujuan dari dibuatnya makalah ini agar kita mengetahui tentang Analisa Ekonomi terhadap suatu bidang usaha. Selain itu, tugas ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan dan wawasan kita serta untuk meningkatkan cara pembelajaran serta pemahaman kita tentang mata kuliah Ekonomi Teknik.


BAB II
LANDASAN TEORI

2. 1 Definisi Ekonomi Teknik dan Cash Flow
Ekonomi teknik adalah ilmu yang berisi tentang  teknik-teknik yang dilengkapi dengan kriteria ekonomi untuk membantu pengambilan keputusan dalam pemilihan rencana investasi. Ekonomi teknik adalah tool atau alat analisis untuk membantu pengambilan keputusan rencana investasi. Investasi merupakan pengeluaran uang untuk  pengadaan benda modal bukan untuk konsumtif.
CF(Cash Flow)/ aliran uang:
  1. Aliran masuk 
  2. Aliran keluar 
Cash flow biasanya digambarkan dalam bentuk tabel dan diagram. Positif cash flow adalah penerimaan-penerimaan tunai yang terus bertambah. Negatif  cash flow adalah pembayaran –pembayaran tunai yang terus bertambah. Penerimaan-penerimaan itu dalam bentuk: uang sewa, keuntungan-keuntungan atau dari hasil penjualan sebagian atau seluruh aset pada akhir usia kegunaannya. Pembayaran dalam bentuk; hasil dari pengeluaran modal permulaan atau hasil dari penggantian sebagian instalasi.

2. 2 Konsep NPV
Net Present Value atau biasa disingkat dengan NPV adalah merupakan kombinasi pengertian present value penerimaan dengan present value pengeluaran.

NPV=A0+(A1/(1+r))

dimana, Ao = nilai awal investasi; A1 = nilai penerimaan dari investasi; r = tingkat suku bunga yang relevan.
Berkaitan dengan investasi (modal) yang akan ditanamkan, maka diperlukan pedoman untuk dapat dengan bijak menilai investasi tersebut. Dan pedoman tersebut yang dapat dipakai sebagai panduan adalah:

  1. Terima investasi yang diharapkan bilamana memberikan NPV positif.
  2. Terima investasi yang memberikan IRR yang lebih besar daripada tingkat keuntungan yang diisyaratkan. Tentu saja penyajian konsep ini berlaku bilamana kondisi pasar uang dan pasar modal yang sempurna dengan catatan:
  3. Tingkat suku bunga yang ada adalah stabil dan sama, tidak berfluktuatif.
  4. Tidak adanya pihak yang dominan untuk mempengaruhi pasar.
  5. Kondisi diluar transaksi keuangan yang ada adalah stabil.

2. 3 Konsep BCR
Diterapkan untuk proyek-proyek yang bertujuan melayani kepentingan sosial. Biasanya dihadapi oleh pemerintah atau lembaga-lembaga sosial, karena yang menanggung biaya adalah pemerintah/lembaga sosial, tetapi manfaatnya untuk masyarakat 

BCR=PW Benefit/PW Cost=EUA Benefit/EUAC

BCR>1 Layak

Komponen Analisa Biaya dan Manfaat
  1. Komponen Biaya
  2. Komponen Manfaat
Klasifikasi Biaya :
  1. Klasifikasi pengadaan (procurement cost) yaitu biaya yang termasuk sehubungan untuk memperoleh perangkat dan biasanya digunakan pada tahun pertama.
  2. Biaya persiapan operasi (start-up cost), yaitu yang berhubungan dengan semua biaya untuk membuat sistem siap dioperasikan.

2. 4 Konsep PBP
Payback period dibedakan menjadi 2 yaitu :
  1. Payback period tanpa bunga. Periode waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan biaya awal dari suatu investasi dengan menggunakan net cash flow yang dihasilkan oleh investasi tersebut pada i = 0.
  2. Payback period dengan bunga. Menentukan periode waktu yang dibutuhkan hingga penerimaan ekuivalen dari investasi melebihi pengeluaran modal ekuivalen.
Payback period dibedakan menjadi 2 yaitu :
  • Payback period tanpa bunga. Periode waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan biaya awal dari suatu investasi dengan menggunakan net cash flow yang dihasilkan oleh investasi tersebut pada i = 0.
F0  = biaya awal investasi 
Ft  = net cash flow dalam periode t

maka  payback period adalah nilai terkecil n yang memenuhi persamaan
  • Payback period dengan bunga. Payback period yang didiskontokan merupakan nilai terkecil dari n' dari persamaan. Menentukan periode waktu yang dibutuhkan hingga penerimaan ekuivalen dari investasi melebihi pengeluaran modal ekuivalen. Payback period yang didiskontokan merupakan nilai terkecil dari n' dari persamaan 

2. 5 Konsep IRR
IRR (tingkat pengembalian internal) merupakan laju pengembalian dari sebuah aktivitas proyek/usaha yang sering dinyatakan dalam persen bunga, ketentuan layak tidaknya suatu IRR dapat di bandingkan dengan MARR (minimum attractive rate of return) atau minimal perbandingan suatu tingkat pengembalian. MARR biasanya ditentukan oleh pasar (tingkat suku bunga bank).
Kelayakan perusahaan ditentukan jika IRR>MARR, kalau tidak layak uang yang di investasikan di simpan saja.

Analisa suatu IRR sering dilihat dari nilai sekarang (NPV).
IRR=i1+(i2-i1)*NPV1/(NPV1-NPV2)

IRR > MARR 
LAYAK

2.6 Konsep BEP
Suatu analisa yang menggambarkan bagaimana perubahan biaya variabel, biaya tetap, harga jual, volume penjualan  akan mempengaruhi laba perusahaan. Analisis ini merupakan instrumen yang lazim dipakai untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi manajemen untuk pengambilan keputusan, misal : dalam menetapkan harga jual produk.

Manfaat BEP :
  1. Menentukan posisi laba-rugi perusahaan
  2. Menentukan penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian
  3. Menentukan jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu
Rumus Bep

P  = harga jual perunit 
V  = Biaya var perunit 
FC= Biaya tetap 

2.7 Konsep PI
Pi merupakan kemampuan proyek dalam menghasilkan keuntungan metode ini dilakaukan ketikan melakukan perhitungan present.
PI > 1 berarti proyek diterima
PI < 1 berarti proyek ditolak
PI=NPV(benevit)/NPV*I


BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengumpulan data
A. Asumsi Pengeluaran Cup Cake Karakter Angry Bird 
500 gr tepung pancake
Rp.               22.000                  
250 ml gula custard
Rp.                 4.000                  
½ sdt baking powder
Rp.                    500                  
3 butir telur ayam
Rp.                 3.200                  
Garam secukupnya
Rp.                    500                  
Modal 1 piecesnTaiyaki Bebe Shizu 15 pcs
Rp.               30.200











B. Pengeluaran
Bahan Baku
Tepung Takoyaki
Rp.        12.000.000
Telur Ayam
Rp.          5.000.000
Keju
Rp.          2.480.000
Daging
Rp.          4.335.000
Abon
Rp.          7.600.000
Tuna
Rp.          1.600.000
Kacang Tanah
Rp.             720.000
Kacang Merah
Rp.          2.800.000
Cokelat
Rp.          2.520.000
Srikaya
Rp.          1.320.000
Bumbu
Rp.          1.500.000
Bahan baku total
Rp.        41.875.000


C. Biaya Operasional
Biaya Operasional
Rp. 53.000.000,00
Gaji Karyawan
Rp. 35.000.000,00
Kemasan
Rp.   2.000.000,00
Sewa Tempat
Rp. 15.000.000,00
Listrik
Rp.   1.000.000,00

3.2  Pengolahan Data
Usaha Mou-mou Taiyaki, dengan modal awal sebesar Rp. 95 juta dengan investasi 10 tahun. Selama waktu tersebut membutuhkan biaya rutin per tahun untuk perawatan dan perbaikan sebesar Rp. 10 juta dan biaya pendukung usaha pada tahun ke 4 dan 8 masing-masing sebesar Rp. 7 juta dan Rp. 3 juta. Usaha tersebut memberikan pendapatan operasi yang berfluktuasi sesuai dengan permintaan, masing-masing Rp. 40 juta pada tahun ke 1 hingga tahun ke 5, kemudian Rp. 30 juta pada tahun ke 6 hingga tahun ke 8. Pada tahun ke 9 dan ke 10 masing-masing Rp. 165juta dan Rp. 30 juta. Dan suku bunga bank yang berlaku saat ini (MARR) adalah 6% per tahun dan nilai rongsok mesin-mesin yang digunakan adalah sebesar Rp. 20 juta. 

Data untuk pengeluaran, yaitu :
P0 = 95 juta
Abiaya = 10 juta
F4 = 7 juta
F8 = 4 juta

Data untuk pendapatan, yaitu :
Apendapatan = 40 juta
Apendapatan = 30 juta
F9 = 15 juta
F10 = 30 juta

Data Pengeluaran :
Pbiaya = P0 + Abiaya (P/A, 6%, 10) + F4 (P/F, 6%, 4) + F8 (P/F, 5%, 8)
= 95 juta + 10 juta (P/A, 6%, 10) + 7 juta (P/F, 6%, 5) +
  4 juta (P/F, 5%, 8)
= 95 juta + 10 juta (7,360) + 7 juta (0,7473) + 4 juta (0,6274)
= 95 juta + 73,6  juta + 5,2  juta + 2,5 juta
= 176,3 juta

Data Pendapatan :
PPendapatan = Apendapatan 5 (P/A, 6%, 5) + Apandapatan 3 (P/A, 6%, 3) (P/F, 6%, 5) +
  F9 (P/F, 6%, 9) + F10 (P/F, 6%, 10)
= 40 juta (P/A, 6%, 5) + 30 juta (P/A, 6%, 3) (P/F, 6%, 5) +
 15 juta (P/F, 5%, 9) + 30 juta (P/F, 6%, 10)
= 40 juta (4,212) + 30 juta (2,673) (0,7473) +
   15 juta (0,5919) + 30 juta (0,5584)
= 168,48  juta + 59,92  juta + 8,87  juta + 16,35  juta
= 254,02  juta 

3.3  Metode BCR
BC Ratio = Ppendapatan / Pbiaya 
= 254,02  juta / 176,3 juta
= 1,44 juta

3.4  Metode NPV
NPV = Ppendapatan - Pbiaya
= 254,02  juta – 176,3  juta
= 77,72  juta

3.5  Metode IRR
Pada i = 6% (NPV1)
Pada i = 30 % (NPV2)
NPVi=5% = 77,72  juta

Pbiaya = P0 + Abiaya (P/A, 30%, 10) + F4 (P/F, 30%, 4) + F8 (P/F, 30%, 8)
= 95 juta + 10 juta (P/A, 30%, 10) + 7 juta (P/F, 30%, 4) +
  4 juta (P/F, 30%, 8)
= 95 juta + 10 juta (3,092) + 7 juta (0.3501) + 4 juta (0,1226)
= 95 juta + 30,92  juta + 2,4507 juta + 0,4904 juta
= 128,8611 juta

Data Pendapatan :
PPendapatan = Apendapatan 5 (P/A, 30%, 5) + Apandapatan 3 (P/A, 30%, 3) (P/F, 30%, 5) +
  F9¬ (P/F, 30%, 9) + F10 (P/F, 30%, 10)
= 40juta (P/A, 30%, 5) + 30 juta (P/A, 30%, 3) (P/F, 30%, 5) +
  15 juta (P/F, 30%, 9) + 30 juta (P/F, 30%, 10)
= 40 juta (2.436) + 30 juta (1.816) (0.2693) +
    15 juta (0.0943) + 30 juta (0.0.725)
=  97,44 + 14,67 + 1,4145 + 2,175
=  115,69 juta  
    NPV = Ppendapatan - Pbiaya
= 115,69 juta – 128,8611 juta
= -13,1711  juta

Misalkan pada i = 30%, diperoleh NPVi=30% = -13,1711  juta untuk kemudian dimasukkan ke dalam persamaan untuk mencari IRR, yaitu :

IRR = i1 – NPV1 (i2 – i1) (NPV2 – NPV1)
IRR = 6% - 77,72  (30% - 6%) / (-13,1711  – 77,72  )
= 6% - 68,83841 (24%)/(-90,89)
= 6% + 0,855 (24%)
= 26, 52 %

Dapat disimpulkan dari hasil analisis tersebut bahwa dengan BCR, NPV dan IRR

Dari hasil perhitungan diperoleh kelayakan investasi dimana nilai hitung BC  > 1; NPV > 0 dan IRR > MARR, Jadi dapat disimpulkan usaha tersebut layak secara ekonomi

Menghitung F Pengeluaran
Fpengeluaran = P0 (F/P, 5%, 10) + Abiaya (F/P, 5%, 10) + F4 (F/P, 5%, 5)
  + F8 (F/P, 5%, 2) 
= 95 juta (1,791) + 10  juta (6,971) + 7 juta (1,262)
  + 4 juta (1,1025) 
= 122,1675 juta + 81,757 juta + 2,5526 juta + 6,3815 juta
= 253,225  juta

Menghitung F Pendapatan
Fpendapatan = Fpendapatan 5 (P/A, 6%, 5) (F/P, 6%, 10)
  + Apendapatan 3 (P/A, 6%, 3) (P/F, 6%, 5) (A/P, 6%, 10)
  + F9 (P/F, 6%, 9) (F/P, 6%, 10) + F10 
= 40 juta (4,212) (1,791) + 30 juta (2,673) (0.7473) (1,791)
  + 15 juta (0,5919) (1,791) + 30 juta 
= 301,74 juta+ 69,504202 juta + 16,799823 juta + 29 juta
Fpendapatan = 211,545243 juta + 107,32 juta + 15,90  juta + 30 juta
= 454,961  juta
Fbersih = Fpendapatan - Fpengeluaran
= 454,961 juta – 253,225 juta
= 201,736  juta

Hasil akhir untuk Fbersih bernilai positif (> 0) jadi ini bisa dikatakan layak. 

3.6 Konsep BEP 
Bep= 53000.000/(1-(5487x1850)/(7500x1850))=  53.000.000/(1-10150950/13875000)=53.000.000/(1-0,7316)= 53.000.000/0.2684= Rp.197.466.468

Rp. 53.000.000 biaya tetap
Rp. 7500 harga jual
Rp. 5487 biaya variabel
Rp. 1850 maksimal produksi

3.7 Metode PBP
Berikutnya untuk perhitungan periode pengembalian modal (payback period) dilakukan dengan menyusun semua data pendapatan (penerimaan) dan pengeluaran ke dalam bentuk tabel, yaitu sebagai berikut:
Tahun
Pendapatan
Pengeluaran
Keuntungan
0
-
95 juta
- 95 juta
1
40 juta
10  juta
- 65 juta
2
40 juta
10  juta
- 35 juta
3
40 juta
10  juta
- 5  juta
4
40 juta
17 juta
18 juta
5
40 juta
10 juta
48  juta
6
20 juta
10  juta
78  juta
7
20 juta
10  juta
108  juta
8
20 juta
10  juta
138  juta
9
15 juta
10 juta
168  juta
10
30 juta
10  juta
198  juta
 
Prinsip penilaian investasi dengan menggunakan metode periode pengembalian modal (payback period) adalah dengan mencari periode waktu awal dimana investasi tersebut telah memberikan keuntungan. Untuk contoh pada tabel di atas periode pengembalian modal terjadi pada tahun ke 4 dimana saldonya bergerak dari nilai negatif ke nilai positif. 

3.8  Metode PI
PI=(NPV(benevit))/(NPV.I)  adalah PI=(77,72 juta)/(77,72  juta x 10)=0.1  

Secara indeks dikatakan tidak layak

BAB IV
KESIMPULAN


Ekonomi teknik adalah ilmu yang berisi tentang  teknik-teknik yang dilengkapi dengan kriteria ekonomi untuk membantu pengambilan keputusan dalam pemilihan rencana investasi.
Macam Konsep
  • Konsep NPV
  • Konsep BCR
  • Konsep PBP
  • Konsep IRR
  • Konsep BEP
  • Konsep PI
Dari Hasil perhitungan tadi dapat kita simpulkan bahwa usaha tersebut layak karena nilai IRR > MARR dan F > 1.

Daftar Pustaka
Modul Pak Hendri Karma MT.
http://materi-teknik-industri.blogspot.com/2012/02/materi-kuliah-ekonomi-teknik.html
http://endahrl24.lecture.ub.ac.id/2010/02/materi-kuliah-ekonomi-teknik/
http://prassitaidzni.wordpress.com/2011/11/12/tugas-ekonomi-teknik-menghitung-nilai-npv/
http://www.diditrinjano.com/2011/05/download-materi-ekonomi-teknik.html